Saturday, September 5, 2009

Backyard zip line


Backyard zip line
Dave Mabe | Make Vol. 05 - 2006 | Pdf | 6 pgs | 2 mb
You could buy a dinky, ready-made kit with a short zip line for kids, but why not make your own industrial-strength zip line that support the heaviest of neighbours? It's a fun project you can tackle in a weekend. You can order all the parts on the web for less then $300.
Download...
Mirror

Soda Bottle Rocket


Soda Bottle Rocket
Steve Lodefink | Make Vol. 05 - 2006 | Pdf | 13 pgs | 4 mb
Get your sugar rush setting off a soda-bottle rocket powered by air and water!
Download...
Mirror

Wind Powered Generator


Wind Powered Generator
Abe & Josie Connally | Make Vol. 05 - 2006 | Pdf | 12 pgs | 4 mb
With a motor and some piping, it's surprisingly easy to build this inexpensive, efficient wind generator--- and enjoy free energy forever.
Download...
Mirror

Friday, September 4, 2009

Belajar dari WTC NY


BERUBAH - Pemandangan Kota New York tidak akan
pernah sama
seperti sebelumnya setelah runtuhnya
dua menara gedung
World Trade Center pada,
hari Selasa (11/9) lalu. Pemandangan
Kota New York
pasti akan berubah setelah ini.



TAHUN 1972, Minoru Yamasaki artis-arsitek perancang World Trade Center adalah salah satu figur terpenting dalam khasanah arsitektur Amerika. Sebagai seorang arsitek yang dianggap mewakili gerakan Neo-Modern, bersama dengan Philip Johson dan Edward Stone, Yamasaki sedang menanti selesainya pembangunan menara kembar tertinggi di dunia.

NAMUN pada tahun itu pula, Yamasaki harus menyaksikan penghancuran karya unggulannya, kompleks perumahan sosial Pruitt Igoe, St Louis, Amerika Serikat, yang dirancangbangun tahun 1952 - 1955 karena dianggap menjadi fasilitas hunian yang terlalu sarat masalah sosial. Penghancuran tersebut kemudian dianggap sebagai titik "habisnya" gerakan arsitektur Modern.

Pada saat itu, sedang terjadi semacam suasana "transisi", saat penting lahirnya gerakan Post Modernisme dalam arsitektur. Yamasaki, lewat Menara WTC, dianggap melahirkan ketertarikan untuk kembali menjadikan estetika sebagai pusat kegiatan berarsitektur bukan sekadar fungsi fisik-biologis.

Diktum terkenalnya "... the social function of the architect is to create a work of arts..." dapat diterima masyarakat arsitektur yang sebelumnya begitu anti pada hal-hal yang berbau "estetik", yang lekat dengan soal "keinginan" yang selalu dianggap bertolak belakang, berseberangan dengan isu kegunaan dan kebutuhan ("fungsi"). Sebelum hadirnya WTC, sebagian besar bangunan tinggi tampil dalam ujud kotak murni, bersalut dinding tirai kaca ringan-tipis yang disusun berdasarkan repetisi modul bahan industrial, terutama baja, kaca, dan aluminium. Bahan-bahan tersebut dibuat berdasarkan ukuran standar, yang diharapkan bisa dipakai di mana saja. Semua diperhitungkan dalam paradigma "cost-benefit". Segala tampilan yang tidak standar, yang hadir sebagai unsur estetika, dianggap mengada-ada, sebagai hal yang merusak kemurnian ide fungsionalisme.

Sosok WTC walaupun tampil sebagai sebuah ujud puristik, kotak-murni, ditampilkan dengan dekorasi garis-garis vertikal struktural di dinding luar, sebagai kelanjutan dari bentuk geometri-Gothik di beberapa lantai terbawah. Lengkung Gothik yang menajam di ujung atas, menjadi penunjang struktur kulit bangunan di atasnya. Suatu hal yang unik, mengingat gaya-gaya vertikal tidak disalurkan langsung secara tegak lurus lewat kolom yang menerus, tetapi dialihkan melalui lengkung tersebut.

Pilihan untuk memakai elemen dari masa lalu, juga merupakan terobosan penting bagi seorang modernis seperti Yamasaki.

AWALNYA, gedung ini dirancang untuk dikelilingi ruang-ruang publik terbuka seluas sekitar 12 hektar, berupa taman-taman dan plaza. Hal ini dikehendaki agar sosok bangunan tersebut dapat nyata terlihat jelas dari berbagai sisi. Keberadaan ruang publik juga menjadi penting, mengingat besarnya kapasitas tampung kedua menara ini. Dengan luas per lantai 3.600 m persegi, setinggi masing-masing 410 m persegi (total 110 lantai), WTC dapat menampung sekitar 40.000 orang. Begitu besarnya proyek ini, sehingga ada anggapan akhirnya ia memacu resesi ekonomi saat itu akibat habisnya sumber daya. Kehadirannya juga mengakibatkan terpenuhinya kebutuhan seluruh kota atas ruang sewa yang akhirnya menghentikan pembangunan gedung-gedung lainnya di New York.

Secara struktural, rancangan insinyur struktur Emery and Roth ini adalah salah satu karya pertama yang dirancang dengan sistem struktur envelope. Seluruh kekuatan gedung ditunjang deretan rapat tiang-tiang baja (vierendel trusses) pada permukaan kulit bangunan sebagai penyalur gaya-gaya vertikal ke Bumi, gaya berat dan beban yang ditanggungnya. Dari kulit bangunan ke "inti" dimana terdapat rumah lift, WC, saluran-saluran utilitas, terdapat jarak antara 11 - 18 meter, bentang yang sangat besar untuk sebuah gedung perkantoran. Secara awam dapat dibayangkan sebagai sebuah sangkar burung dengan sebuah kotak penopang di tengah-tengah. Struktur di bagian inti dibuat kaku, dengan dinding beton penuh untuk menyalurkan gaya-gaya vertikal dan juga gaya horisontal yang mendera gedung lewat tekanan angin dan gerak gempa. Secara bersama, permukaan struktural, dan kekokohan di bagian inti, membentuk sebuah kesatuan struktural yang tidak dapat dipisahkan. Sistem tersebut berhasil meniadakan kolom di antara kulit bangunan dengan bagian inti yang dikonstruksi sebagai "tulang punggung" bangunan. Tujuannya agar diperoleh ruang bebas tiang yang memungkinkan penataan secara lebih fleksibel, untuk dimanfaatkan penyewa yang beragam.

Seluruh luas permukaan (sekitar 200.000 meter persegi per bangunan) dirancang sebagai element struktural yang dilapisi aluminium dan kaca kedap cuaca. Pada saat tiupan angin maksimal, permukaan gedung dapat menahan kecepatan angin sampai 160 km/jam, dengan hanya bergerak sekitar 20 cm di bagian puncak dalam periode sepuluh menit. Ini prestasi besar bagi bangunan saat itu.

Secara mekanis dan elektrik, ketinggian setiap gedung dibagi ke dalam tiga bagian segmen pelayanan. Setiap bagian, dilayani oleh sistem tata udara, sistem kontrol, sistem penyeimbang tekanan yang cukup canggih. Di samping itu, bangunan ini juga dirancang menurut standar keamanan bangunan dan antisipasi evakuasi yang sangat tinggi, mengingat tingginya tuntutan New York terhadap gedung-gedungnya. New York bahkan dianggap sebagai salah satu kota dengan standar terbaik keamanan terhadap kebakaran, se-Amerika Serikat, bahkan se-dunia.

Lahan yang sangat mahal sepertinya membenarkan perubahan kepadatan yang terus berlangsung sampai hari ini, sampai terjadinya kebiadaban yang kita saksikan 11 September 2001. Dan sekali lagi kita saksikan bahwa kehadiran karya arsitektur sebagai simbol hal tertentu, selalu menjadi sasaran penghancuran secara simbolik pula. Jika diruntuhkannya perumahan Pruitt Igoe menjadi simbol runtuhnya dominasi Modernisme, sebuah aliran yang begitu berpengaruh dalam sejarah perkembangan arsitektur; pemusnahan WTC menjadi simbol kekejian, hancurnya kemanusiaan secara universal. Bedanya, kali ini dengan jumlah korban yang begitu mengerikan.

KEPADATAN sekitar akibat pembangunan yang terus dilakukan, membuat beberapa gedung sekitar juga hancur akibat getaran maupun akibat tertimpa runtuhan.

Ada beberapa hal menyangkut perencanaan kawasan padat bangunan tinggi yang harus direvisi sesudah kejadian ini. Keputusan sebuah kota untuk mengumpulkan bangunan tinggi pada suatu lokasi seharusnya berakibat pada keharusan menyediakan prasarana memadai.

Secara makro harus dilakukan revisi terhadap asumsi penentuan standar keamanan bangunan, standar fasilitas penyelamatan dan evakuasi, baik di dalam bangunan maupun di lingkungan sekitar. Bahkan jarak bebas terbang pun jangan-jangan harus ditinjau ulang.

Satu pelajaran harus kita ambil detik ini juga, untuk lebih memperhatikan, menyiapkan dan memelihara kelengkapan semacam. Terutama yang menyangkut kepentingan masyarakat banyak, di tempat-tempat publik.

Harus kita akui sudah begitu lama hal tersebut diabaikan di negeri ini.

Sonny Sutanto
Arsitek, Dosen Fakultas Teknik Universitas Indonesia.

Kompas
Minggu, 16/09/01

The Jam Jar Jet


The Jam Jar Jet
William Gurstelle | Make Vol. 05 - 2006 | Pdf | 8 pgs | 2 mb
Don't think you can build a jet engine at home? Here's a simple jet engine ---a pulsejet--- that you can make out of a jam jar in an afternoon. All it takes is bending some wire and punching a few hole.
Download...
Mirror

Pocket Atlas of Human Anatomy


Pocket Atlas of Human Anatomy
Feneis & Dauber | Thieme | ISBN 0-86577-928-7 | Pdf | 510 pgs | 11 mb
Professor Feneis designed the anatomic picture dictionary as a reference book that provides illustrated short descriptions of anatomic terms in accordance with the valid international nomenclature. The brief and clearly written text segments were set opposite concise figures of equal educational value—a graphic task that Professor Spitzer managed to solve brilliantly.

Since its initial publication in 1967, the Feneiswork has been published in seven editions and has been translated into numerous languages. The acceptance of the pocket book format by our readers is proof of its successful didactic concept. Hence, it is only logical that the eighth edition should remain dedicated to this effective concept.
...
Download...
Mirror

Wednesday, September 2, 2009

Hawaii Romantic Guitar Vol. 1


Hawaii Romantic Guitar Vol. 1
16 Mp3 | 128 Kbps | 53 mb
  • 01 And I Love Her So
  • 02 Speak Softly Love
  • 03 I Love You To Want Me
  • 04 Release Me
  • 05 Smoke Gets In Your Eyes
  • 06 Blowing In The Wind
  • 07 Sukiyaki
  • 08 Autumn Leaves
  • 09 Send Me The Pillow
  • 10 Are You Lonesome Tonight
  • 11 When A Child Is Born
  • 12 Dahil Sayo
  • 13 Crying In The Chapel
  • 14 Silence Is Golden
  • 15 All I Have To Do Is Dream
  • 16 I Can't Stop Loving You
Download...
Mirror

36 - 3D Stereograms


Pdf | 36 pgs | 6 mb

Download...
Mirror

Tuesday, September 1, 2009

Home-Designing.com Magz


Home-Designing.com Magz
Pdf | 37 pgs | 5 mb

Download...
Mirror

Symbian OS Explained


Symbian OS Explained
Effective C++ Programming for Smartphones
Jo Stichbury | ISBN 0-470-02130-6 | Pdf | 394 pgs | 3 mb
Developing good C++ code on Symbian OS requires a clear understanding of the underlying concepts and the nature of the operating system. This book explains the key features of Symbian OS and shows how you can use this knowledge most effectively. It also focuses on some aspects of good C++ style that particularly apply to Symbian OS. With understanding and practice, the expertise required to write high quality C++ code on Symbian OS should become second nature.

The book is divided into a series of self-contained chapters, each discussing specific and important features of Symbian OS. Besides the fundamentals, the chapters illustrate best practice and describe any common mistakes to avoid. The chapters are concise enough to impart the insight you need without being so brief as to leave you needing more information. Each chapter delivers simple and straightforward explanations without omitting the important facts.

This book doesn’t teach you how to write C++. It assumes you’re already familiar with the most important concepts of the language. Neither does it walk through Symbian OS from the perspective of developing a particular application. Instead, I try to impart an understanding of the central concepts and key features of Symbian OS and good techniques in C++. To quote from Scott Meyers,1 whose book inspired me to write this one, ”In this book you’ll find advice on what you should do, and why, and what you should not do, and why not”.

Download...
Mirror

Sunday, August 30, 2009

Networking: A Beginner's Guide


Networking: A Beginner's Guide
Bruce Hallberg | ISBN 0-07-213231-0 | Pdf | 444 pgs | 8 mb
The purpose of this book is both to educate and familiarize. The first part of the book discusses basic networking technology and hardware. Its purpose is to help you understand the basic components of networking, so you can build a conceptual framework into which you can fit knowledge that is more detailed in your chosen area of expertise. The second part of the book familiarizes you with three important network operating systems:
Windows 2000, NetWare 5.1, and Linux (specifically, Red Hat Linux). In the second part, you learn the basics of setting up and administering these network operating systems and about additional networking services available for Windows 2000 and NetWare 5.1. Topics related to other Novell products such as GroupWise, Novell Directory Services (NDS), and Novell BorderManager are also discussed.
...

Download...
Mirror