Sunday, July 5, 2009

Kesehatan Seksual ? Apa tuh ?

JANGAN heboh dulu deh! Mentang-mentang ada kata "seksual" jangan terus pada panik. Sekarang kan memang udah waktunya kita enggak terlalu alergi lagi dengan istilah "seksual", karena sebenarnya semakin kita paham artinya, semakin kita akan merasa bahwa bicara mengenai seksualitas bagi kita, para remaja, adalah sangat penting. Kesehatan reproduksi dan seksual adalah bagian penting dari hidup kita, yang akan sangat mempengaruhi kualitas diri kita sebagai manusia seutuhnya.

NAH, setelah minggu kemarin kita membahas pentingnya ngomongin masalah seksualitas sama ortu, sekarang kita lanjutin dengan diskusi mengenai apa sebenarnya kesehatan seksual itu. Buat kalian-kalian yang masih alergi atau menganggap seks adalah sesuatu yang kotor dan enggak pantas dibicarakan, simak aja terus, siapa tahu bisa ngasih gambaran baru.

WHO (World Health Organization) menjelaskan arti kesehatan seksual sebagai gabungan dari kondisi sehat secara fisik, emosi, intelektual serta sosial dalam hal seksualitas yang akan memperkaya kepribadian, kemampuan mengekspresikan cinta dan kasih sayang serta kemampuan berkomunikasi. Artinya kesehatan reproduksi enggak semata-mata ngebahas tentang struktur biologis cowok dan cewek aja, tetapi juga meliputi pengetahuan sistem dan fungsi reproduksi, penyakit menular seksual, HIV/AIDS, serta membongkar mitos-mitos seksualitas.

Biasanya nih, terjadinya perilaku seksual yang tidak sehat pada remaja diawali dari kurang tepatnya informasi seks dan minimnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi/seksual.

Kollaman 1998, dalam kajiannya menyebutkan bahwa perilaku seksual yang tidak sehat dan bertanggungjawab tersebut banyak menimbulkan persoalan kesehatan reproduksi seperti kehamilan yang enggak diinginkan, pengguguran kandungan, dan tertularnya penyakit menular seksual (termasuk infeksi saluran reproduksi).

Mereka yang sehat secara seksual memiliki kemampuan untuk melindungi diri mereka sendiri dari berbagai penyakit serta kehamilan yang tidak dikehendaki, sadar akan sikap dan perilaku seksual mereka, serta mampu bertanggungjawab terhadap perilaku seksual mereka.

Enggak ada yang lebih penting lagi dari kesehatan seksual kita selain kemampuan bertanggungjawab terhadap apa yang kita lakukan pada tubuh kita. Menentukan nilai kita, menerapkannya serta menerima konsekuensi terhadap tindakan kita akan membantu kita menjaga rasa memiliki tubuh sendiri dan melindunginya dengan baik. Jadi kita musti ngerti dan paham betul risiko-risiko berbahaya yang ujung-jungnya bisa merugikan diri sendiri atau orang lain.

Nah, sebagai remaja yang sehat secara seksual, kita bisa menerima dan menghargai diri dan tubuh kita, menghargai bagaimana bentuk tubuh kita, dan secara umum senang dan puas dengan penampilan kita. Kita mesti tahu bagaimana cara kerja organ-organ tubuh kita sehingga kita jadi paham bagaimana menjaga agar semua organ tersebut bekerja dengan baik.

Satu hal yang penting dalam kesehatan reproduksi/seksual adalah bagaimana remaja bisa memahami anatomi dan fungsi organ reproduksi, bagi cewek seperti indung telur (ovarium), fimbria, saluran telur (tuba fallopii), rahim (uterus), mulut rahim (cervix), liang senggama (vagina) dan mulut vagina (vulva).

Sedangkan untuk organ reproduksi cowok meliputi penis, uretra, buah zakar (testis), saluran sperma (vas defferens), kelenjar prostat dan kelenjar seminalis, epidedemis, kandung kemih, dan kantung zakar (skrotum).

Sebagai remaja yang sehat secara seksual, kita juga mempelajari gimana sih kondisi yang normal pada tubuh kita, sehingga bisa membedakan kalau ada perubahan-perubahan atau kondisi enggak normal yang mungkin merupakan awal dari sesuatu yang membahayakan. Kalau kita enggak ngerti kita mesti tahu ke mana minta bantuan atau bertanya untuk mendapatkan informasi yang baik dan komplet.

Survei membuktikan, bahwa kebanyakan remaja sering kebingungan dengan perubahan yang terjadi pada tubuhnya, terutama kala memasuki masa pubertas. Orang bilang, masa remaja merupakan masa perubahan atau masa peralihan dari kanak-kanak menjadi dewasa.

Masa itu tentu disertai dengan perubahan fisik seperti tumbuhnya rambut di daerah ketiak dan kelamin, tubuh yang kian berbentuk (bagi cewek payudara membesar sedangkan cowok badannya lebih berotot) serta berfungsinya alat-alat reproduksi.

Hal paling jelas adalah kalau cewek dia akan mengalami menstruasi, sedangkan kalau cowok tentu saja mimpi basah.

Nah, masalahnya adalah, apakah kita udah bener-bener paham terhadap berbagai konsekuensi serta risiko yang berkaitan dengan perkembangan tersebut? Yang jelas, kalau kita udah mens atau mimpi basah berarti secara reproduktif kita udah matang. Kalau melakukan hubungan seksual ya berarti bisa hamil.

Pada saat masa puber dorongan seksual kita menggebu-gebu dan sangat mudah terangsang. Cuman masalahnya pada saat itu kita belum boleh melakukan hubungan seksual karena kita belum siap berumah tangga, memelihara anak, dan menjadi orangtua. Yang jelas, secara emosional, finansial, dan sosial kita enggak siap.

Nah, makanya kita mesti tahu bagaimana caranya mengelola dorongan seksual kita dengan baik sehingga enggak membahayakan diri kita. Kemampuan mengelola dorongan seksual inilah yang juga akan membedakan tingkat kesehatan seksual kita dengan orang lain.

Sehat secara seksual berarti juga percaya diri, memiliki kemampuan mengemukakan pendapat, keinginan ataupun kesehatan kita kepada orang lain, terutama pacar kita, misalnya. Hal ini akan tercermin pada kemampuan menolak ajakan atau paksaan melakukan perilaku seksual yang tidak sehat, dan bertanggungjawab, serta kemampuan mengenali berbagai bentuk pelecehan seksual yang dikenakan padanya dan bersikap tegas terhadap perlakuan tersebut.

Rasa tidak percaya diri, misalnya karena enggak puas dengan dirinya dan merasa enggak menarik, akan mengurangi kemampuan berkomunikasi yang sehat dengan orang lain. Hal ini menyebabkan kemampuan menjaga diri dan mengemukakan perasaan menjadi rendah.

Jadi temen-temen, salah satu keahlian yang paling penting dalam menjaga kesehatan seksual kita adalah komunikasi.

Selama ini hal-hal yang berbau seks ditabukan, sehingga seringkali remaja enggak punya keberanian membicarakan masalah yang berkaitan dengan seksualitas, termasuk kelainan-kelainan yang mereka rasakan. Padahal, ketidaktahuan akan apa yang harus kita lakukan justru membawa kita kepada risiko yang mengancam kesehatan seksual kita termasuk ancaman kematian.

Inget aja kata pepatah, malu bertanya sesat di jalan! Misalnya, ada cewek yang merasa ada benjolan di payudaranya: gara-gara malu dia diemin aja, dan enggak berusaha untuk membicarakannya dengan ortu, atau dokter.

Padahal, benjolan itu bisa jadi merupakan tanda ketidaknormalan dan bisa jadi sangat berbahaya, misalnya, kanker payudara. Keputihan, bisa jadi sesuatu yang normal, akan tetapi dalam kondisi tertentu bisa merupakan tanda infeksi yang berbahaya.

Kalau cewek udah menstruasi, bagaimana menjaga agar organ reproduksinya tetep bersih dan sehat? Bagaimana cara menggunakan pembalut dengan baik? Berapa kali harus diganti dalam sehari? Bagaimana memilih pakaian dalam yang sehat? Bagaimana melakukan pemeriksaan untuk diri sendiri? Berbagai macam hal praktis yang sederhana, akan tetapi sangat penting diketahui ini jarang kita dapatkan dari ortu atau guru di sekolah.

Demikian juga para cowok, penting lho mengetahui bagaimana memeriksa, testis sendiri untuk mengetahui adanya kelainan, apa yang perlu dilakukan untuk menjaga kebersihan penis yang tidak disunat, dan lain sebagainya. Kalau temen-temen penasaran dan merasa banyak yang mesti dipelajari tentang hal-hal tersebut di atas, simak aja Curhat minggu depan, kami akan bahas satu-persatu (asik kan?).

Nah temen-temen, ternyata kesehatan seksual maknanya enggak seserem yang kita bayangin kan? Makanya sekarang udah waktunya kita melihat seksualitas dengan cara lebih positif, enggak cuman ngebayangin yang "ngeres-ngeres" aja, dan mendukung program-program pendidikan seksualitas yang ada di sekeliling kita,

kalau perlu ikut berpartisipasi, siapa tahu pengetahuan yang kita miliki selain berguna untuk diri kita sendiri juga akan bisa menyelamatkan hidup saudara kita, temen kita, atau orang-orang lain di sekitar kita. Okay?

Okay dong!

Guntoro Utamadi (PKBI Pusat)
dan Tito (PKBI DIY)

PKBI memiliki pusat konsultasi dan pelayanan kesehatan
reproduksi remaja (youth center) di 23 provinsi di Indonesia.
Kalau kebetulan kamu ada di Padang atau Palembang, kamu
bisa main ke sana, tanya-tanya, diskusi atau konsultasi.
Alamatnya:
"Cemara" PKBI Sumatera Barat, Jl. Sutan Syahrir No 50,
Seberang Padang Selatan, Telp (0751) 39630
''CRESY" PKBI Sumatera Selatan
Jl. Kol. H. Burlian/Makamah Militer KM 6, Palembang,
Sumatera Selatan, Telp (0711) 420786

Kalo pengen tahu alamat Youth Center PKBI yang lain,
tunggu dan ikuti terus rubrik Curhat mendatang.
Atau hubungi PKBI Pusat di (021) 7207372
(www.pkbi.or.id)

Kompas
Jumat, 14/09/01

No comments:

Post a Comment