Tuesday, July 28, 2009

Buah Kiwi: Pengantar Awet Muda

Apa yang ada dibenak Anda ketika dihadapkan pada kata 'Kiwi'? Binatang kecil aneh khas New Zealand, buah berkulit cokelat mirip sawo yang rasanya asam-asam manis juga khas Selandia Baru, sebutan buat orang asli Selandia Baru, atau merk semir sepatu?

Semuanya tentu saja tidak keliru. Tapi kalau kata 'Kiwi' tadi kita tambah dengan 'yang membuat awet muda', maka respons yang seharusnya masuk ke benak Anda adalah 'buah mirip sawo' itu. Pertanyaan selanjutnya, tentu saja, bagaimana bisa buah kiwi dapat membuat kita awet muda? Well, jawabannya dipaparkan oleh Lynley Drummond, Health Science Manager Zespri International, belum lama ini. Jawaban ini didasarkan pada riset yang dilakukan Zespri International, sebuah perusahaan asal Selandia Baru yang memasarkan buah kiwi ke lebih dari 70 negara di dunia. Sebanyak jutaan dollar diinvestasikan oleh perusahaan ini untuk meneliti manfaat dan menyempurnakan kualitas produk buah kiwi. Dan inilah hasilnya:

1. Buah kiwi kaya akan antioksidan.
Mengandung polyphenol, karetenoid, karotin lutein untuk memerangi radikal bebas di dalam tubuh sehingga kita terhindar dari penyakit degeneratif dan kanker. Lutein yang dikandung buah kiwi terbukti mudah diserap dibanding sayuran.

2. Buah kiwi kaya nutrisi.
Dibanding buah-buah lainnya, buah kiwi memiliki nutrisi paling banyak. Ini artinya, Anda akan mendapatkan vitamin dan mineral lebih banyak per gramnya maupun per kalori.

3. Buah kiwi kaya Vitamin C.
Ternyata, buah jeruk atau jambu merah bukanlah buah papan atas dalam jajaran buah yang mengandung vitamin C. Faktanya, kandungan vitamin C pada buah kiwi dua kali lebih banyak dibandingkan buah-buahan yang lain.

4. Kandungan vitamin yang lain.
Kandungan nutrisi yang lain ini tersimpan lebih banyak pula dibanding buah lain, seperti Vitamin E (sebagai antioksidan dan dibutuhkan untuk kesehatan jantung), asam folat (untuk mencegah kecacatan pada bayi, baik untuk perkembangan otak, dan mencegah penyakit kardiovaskular), dan potasium (menjaga kondisi tekanan darah dan kesehatan jantung).

5. Buah kiwi membantu meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh.

6. Buah kiwi memperbaiki kerusakan DNA akibat stres oksidatif.

7. Buah kiwi membantu menunjukkan penurunan penggumpalan darah.

8. Buah kiwi sangat baik untuk mengurangi sebah dan kembung.
Buah kiwi dikenal sebagai sumber pencerna alami. Ini berkat adanya kombinasi unik dari serat dan komponen lain di dalam buah kiwi.

Dari penelitian yang sama, diketahui pula bahwa buah kiwi menyediakan gizi paling banyak dengan kalori paling sedikit dibanding buah-buahan lainnya. Ini artinya, buah ini dapat digunakan sebagai bahan makanan untuk diet dengan aman. Selain itu, sebagai sumber sempurna vitamin C, dua buah kiwi jenis gold yang dikonsumsi setiap hari terbukti dapat menaikkan kandungan plasma vitamin C dalam tubuh secara signifikan.

Meski bukan buah dewa, penelitian membuktikan bahwa buah kiwi memang kaya manfaat. Konsumsi buah kiwi gold setiap hari, misalnya, terbukti menghasilkan kenaikan folat pada sel darah merah secara signifikan. Tak hanya itu, buah dengan bulu-bulu halus di sekujur kulitnya ini juga berpengaruh pada sistem pernapasan atas. Penderita gangguan saluran atas yang mengonsumsi buah kiwi setiap hari ternyata mendapati gejala penyakitnya lebih ringan, lebih cepat sembuh, dan meningkatkaa kadar antioksidan secara signifikan.

Ditemukan pula, buah kiwi bermanfaat untuk meningkatkan daya serap tubuh terhadap zat besi. Dan terakhir, buah kiwi juga mampu menaikkan kadar HDL (high-density lipoprotein) alias lemak baik, menurunkan kadar LDL (low-density lipoprotein), dan juga menurunkan total kolesterol dalam tubuh.

Menurut spesialis gizi dari Fakultas Kedokteran UI, Dr. Inge Permadhi, MS, SpGK, buah kiwi memang hanya menjadi salah satu bagian dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi untuk meningkatkan derajat kesehatan Anda. Dengan kesehatan yang senantiasa terjaga, maka dipastikan usia Anda pun akan lebih panjang dengan kualitas hidup yang lebih baik. "Namun, tentunya, buah kiwi saja tidaklah cukup untuk melakukan tugas tersebut", kata Inge. "Karena di luar nutrisi, kita juga butuh olahraga rutin, istirahat yang cukup, dan menjauhi stress".


KISAH KIWI

Selandia Baru sebetulnya bukanlah "tumpah darah" buah kiwi, melainkan China. Di abad ke-19,
beberapa misionaris dari negeri itu menemukan bibit Chinese gooseberries (Actinidia deliciosa) dan lalu membawanya ke negara mereka. Maka sejak tahun 1904, Chinese gooseberries mulai tumbuh di dataran Selandia Baru dan semakin lama semakin banyak.

Sekitar 1959 buah tersebut diberi nama "buah kiwi" setelah penetapan burung kiwi sebagai simbol Selandia Baru. Sejak saat itu, buah kiwi pun menjadi kian populer di seluruh pelosok negeri. Setiap tahun, sekitar 2 milyar buah kiwi dipasarkan ke Eropa.

Di seluruh dunia, ada lebih dari 100 jenis berbeda dari buah kiwi. Di Indonesia kita baru mengenal kiwi yang dagingnya berwana hijau. Sekarang, Zespri International telah mengembangkan varian baru, yaitu jenis gold. Maka, selain kiwi berwarna hijau yang memiliki rasa sedikit asam, kini tersedia pula buah kiwi jenis gold dengan daging berwarna kuning keemasan dan rasanya lebih manis.

Dilihat dari luar, kita sulit membedakan buah kiwi yang mentah dengan yang sudah matang, mengingat, warna kulitnya memang tidak berubah. Untuk membedakannya, ambil buah kiwi, tekan bagian atas dan bawahnya dengan ibu jari dan telunjuk. Kalau sedikit empuk, buah tersebut sudah bisa dimakan.

Kalaupun masih keras, Anda bisa mempercepat kematangan buah tersebut dengan cara meletakkan buah kiwi ke dalam mangkuk buah atau kantong kertas bersama dengan apel dan pisang. Ini karena ketika terjadi proses pematangan, apel dan pisang memproduksi ethylene, yang akan mempercepat proses pematangan buah lain yang ada di dekatnya.

Sementara agar buah kiwi Anda tahan lama, masukkan buah ke dalam kantong plastik atau kotak buah khusus, lalu simpanlah ke dalam lemari es terpisah dari buah-buahan lainnya.

Healtylife
Edisi 07/VIII - Juli 2009

No comments:

Post a Comment